seandainya saya dilahirkan dengan kromosom XY saya akan jadi lelaki. kalau jadi lelaki saya akan bebas menentukan langkah dan hidup saya sendiri.
seandainya saya lelaki saya sudah pasti bisa memperjuangkan obsesi-obsesi yang sangat lelaki. beli motor diusia 25 menikah di usia 27. istri saya harus cantik dan pintar. punya mobil diusia 35 tahun. melunasi cicilan rumah di usia 40 tahun
kalau saja saya lelaki. saya tidak akan menyesal punya pendidikan tinggi dan ingin lebih tinggi lagi tanpa merasa takut. sebagai lelaki saya tidak akan perlu takut mempunyai pikiran bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin luas pengalaman dan semakin tinggi karir, wawasan saya akan jadi semakin terbuka, semakin penuntut, semakin mengerti metode berpikir abduksi,induksi atau deduksi, semakin tidak bisa ditipu dan semakin berani mengemukakan pendapat. dan tentunya saya tidak akan takut menjadi salah satu parasit lajang.
sebagai lelaki, perempuan jatuh cinta kepada saya. mudah saja memerangkap perempuan. beri perhatian,jual mahal sedikit,lalu tarik ulur. semua ada tak-tik dan strateginya. tidak sulit . saya butuh perempuan pintar,tapi tidak perlu bergelar Ph.D. cukup yang menurut saya cantik dan seksi,bisa diajak ngobrol,nyambung dan lucu.
Perempuan berpendidikan tinggi atau banyak pengalaman dan berpangkat tinggi terlalu banyak bicara dan tidak bisa diatur. mereka lancang dan banyak maunya.mereka menakutkan, apalagi yang punya banyak sahabat,teman,fans,penggemar,atau bahkan punya stalker. itu sedikit membanggakan tapi lebih banyak mengintimidasi. mereka sibuk dengan dirinya. jadi mana sempat mengurus saya.
kalau saja saya lelaki tidak ada lelaki yang melihat saya lurus kearah dada saya tepat beberapa detik setelah berkenalan.
kalau saya lelaki,tentu lelaki tidak berminat mencolek saya disekitar pinggang,atau sering-sering memuji dengan cara menepukkan tangan ke bahu atau ke punggung saya.
saya juga tidak perlu menghabiskan uang jutaan untuk produk kecantikan atau pelangsing dan pemutih kulit.
kalau saya lelaki,suara saya tentu lebih terdengar. di rapat atau di musyawarah apapun tanpa terkesan histeris,emosional dan mencolok. di rapat lelaki menjerit,berteriak persetan di depan muka pimpinan dan menggebrak meja. itu tidak emosional dan histeris. itu reflek.
dengan logika,saya bisa mengambil keputusan tanpa gangguan emosi. saya tidak akan dihinggapi rasa tidak pede,rasa sensitif dan tersinggung berlebihan. saya akan konsentrasi bekerja tanpa dibayangi wajah anak-anak saya dan khawatir suami selingkuh.
logika membuat saya tidak larut dalam satu perkara dan membuat saya down. saya bisa mencapai puncak karir saya tanpa gangguan. karna saya yang menentukan semuanya. saya menetukan istri yang saya pilih, pekerjaan yang saya mau, dan semuanya saya yang bertanggung jawab mengendalikan.
ah ya seandainya..
tapi saya tidak memiliki unsur Y dalam kromosom.
ungkapan what man can do woman can do better sepertinya hanya delusi para feminis garis keras. mungkin harusnya what man can do woman (maybe) can do better. tapi nggak tau juga ding.
saya sangat menikmati keistimewaan perempuan kok.
saya hanya galau kalau melihat banyaknya masalah yang dihadapi perempuan. ambiguitas perempuan yang ingin kesetaraan gender tapi bediri di busway atau kereta ngeluh. atau ambiguitas perempuan yang ingin ditinggikan martabatnya tapi sengaja memakai baju berbelahan dada rendah dan rok mini dibelah tengah sementara perempuan-perempuan lain lebih menyukai intelektualitas dan mulai menyadari inner beauty.
ah nggak tau. saya bukan expert dibidang itu. mungkin kalo dihubungkan dengan konstruksi media, baru bisa saya bongkar tapi akan menjadi sangat komunikasi, sangat panjang dan membosankan.
nggak logis?
kan kata laki-laki perempuan memang gak logis dan nggak perlu logis 🙂
saya kromoson Y tapi kok ga gitu yah.. ;)) #nasiborangpinggiran
yakin kromosom Y? bukan W hahahahak
lelaki yang seperti apa yang diinginkan???
hey…no body’s perfect in the world…
yang kamu andaikan terlalu tinggi…
taoi setuju dengan “seandainya saya lelaki saya sudah pasti bisa memperjuangkan obsesi-obsesi yang sangat lelaki. beli motor diusia 25 menikah di usia 27. istri saya harus cantik dan pintar. punya mobil diusia 35 tahun. melunasi cicilan rumah di usia 40 tahun”
satu lagi dan menaikkan haji orangtua…amien ya ALLAH
lelaki seperti apa?
ya yang normal-normal aja
namanya juga berandai-andai. kan aku nggak tau isi kepala laki-laki hawhaw. kayaknya cowok sih gitu kekekeke
amieennn 😀
logic is overrated
wah sy jadi tergerak untuk menjadi lelaki yang baik itu.. terimakasih telah mengingatkan saya akan tugas2 sebagai lelaki
Manstab gan… trims buat informasinya..